Jumat, 05 April 2013

Ilustasi Inventory Control Cost



Inventory management mempunyai tujuan untuk mengadakan material dengan jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan harga yang sangat rendah. Inventory cost merupakan hasil dari proses pengaturan kebutuhan material dari sebuah sistem perusahaan. Inventory merupakan sebuah waste/pemborosan yang sebisa mungkin harus ditekan dan dikurangi. Untuk dapat mendapatakan tujuan dari pengaturan inventory seorang material planner harus paham dengan biaya-biaya yang ditimbulkan dari inventory action.
Apa saja sech biaya-biaya yang ditimbulkan dari sistem inventori? Mudahnya dapat diilustrasikan sebagai berikut, Tini mempunyai sebuah toko kelontong, yang menjual kebutuhan sehari-hari. Ketika lebaran si Tini mempunyai persedian Gula 1 Ton, karena permintaan yang tinggi akhirnya si Tini memutuskan untuk membeli lagi 2 ton.


Harga untuk membeli gula 1 ton sebesar 1,5 juta, dimana harga gula 1 ton 1 juta dan 500ribu untuk biaya order yang meliputi  Inspeksi, pengepakan dan biaya administrasi. Nach 1 juta itu biasanya dalam dunia inventory management disebut PURCHASE COST. Sedangkan 500ribu biasanya disebut dengan ORDER COST atau SETUP COST. Ketika gula sudah nyampe di tokonya si Tini, pastinya si tini menyediakan tempat untuk menyimpan gula tersebut, taruhlah gula disimpan digudangnya milik Si Tono. Untuk menyimpan tersebut si Tini dikenakan biaya penyimpanan dan perawatan gula tersebut agar tetap baik kondisinya sebesar 100 ribu setiap bulan. Nach, 100ribu per bulan biasanya disebut dengan HOLDING COST. Pas Hari Raya ternyata si Tini mendapatkan pesanan dari konsumen totalnya 4 Ton Gula, Kondisinya si Tini hanya punya 3 ton, 1 Ton on hand, di tokonya si Tini siap dijual, 2 Ton di Gudangnya si Tono. Karena bisa gak bisa gula harus diberikan ke konsumen makanya si Tini membeli lagi 1 ton dengan duit 1,5 juta atau gak si tini akan kehilangan kesempatan menjual 1 ton lebih dari rencana awal yang hanya 3 ton. nach biaya yang keluar akibat kekurangan stock sebesar 1,5 juta tersebut disebut dengan STOCKOUT COST. begitu ilustrasinya.


Inventory Cost
Dapat disimpulkan bahwa biaya-biaya yang terjadi karena inventory adalah sebagai berikut:
1. Purchase Cost (P), Yaitu biaya yang dikeluarkan sebesar harga beli per unit material jika material dari outside supplier. Jika material dibuat oleh perusahaan itu sendiri makan Purchase Cost merupakan biaya produksi per unit. Purchase cost biasanya sudah termasuk biaya pengiriman atau freight cost.
2. Order Cost/Setup Cost(C), merupakan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan proses penerbitan Purchase Order atau biaya setup produksi. Untuk material yang dibeli dari supplier luar, maka biaya ini meliputi biaya penerbitan PO, biaya analisa supplier, biaya inspeksi, biaya penerimaan material dll. Sedangkan jika material tersebut dibuat oleh perusahan itu sendiri makan biaya yang termasuk dalam order cost adalah biaya pembuatan internal work order, biaya setup produksi, biaya pengiriman dan biaya inspeksi kualitas.
3. Holding Cost (H), merupakan biaya yang dikeluarkan karena proses penyimpanan material dalam gudang atau dalam tempat tertentu. Biaya ini sering juga disebut dengan carrying cost. Investasi material yang disimpan dan biaya penyimpanan dan perawatannya merupakan komponen holding cost.
4. Stockout Cost, Biaya karena hilangnya kesempatan. Seperti ilustrasi di atas bahwa hilangnya kesempatan merupakan sebuah biaya yang perlu diperhitungkan. Biaya tersebut biasanya berupa biaya pemesanan ulang, backorder, biaya kehilangan kesempatan penjualan dll.
Keempat komponen biaya diatas merupakan komponen dasar inventory cost. Untuk mendapatkan tujuan dari pengaturan inventory maka haruslah didapatkan jumlah material dengan kontrain biaya-biaya di atas sehingga harganya minimal. Dari Komponen diatas munculah sebuah sistem pemesanan EOQ atau EMQ dll.
Bagaimana dengan kebijakan inventory di perusahaan anda? Apakah sudah memperhatikan biaya-biaya tersebut? Apakah sudah sesuai dengan tujuan inventory management untuk meminimalkan cost dengan mendaptkan material secara efektif dan efisien.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar